Download Naruto Shippuden 144 – Naruto Shippuden 144 Bijuu ekor 6....

| | Comments: (0)
Link Download Naruto Shippuden 144 sudah keluar! Sayangnya, Kelihatannya mulai dari Naruto Shippuden 144 ini bakal memasuki episode Filler nih. Jadi nya episode pertarungan antara Naruto vs Pain bakal tertunda. Mari kita lupakan Sasuke dan Tim Taka dari Naruto Shippuden 143, episode naruto Shippuden kali ini masih tetap membicarakan penangkapan Bijuu oleh Akatsuki.

Naruto Shippuden 144 – Watch Video and Direct Download




Download Naruto Shippuden 144 – Video anime Naruto Shippuden


Kalau si Sasuke ditugaskan menangkap Bijuu ekor 8, kali ini yang ingin ditangkap oleh Akatsuki adalah Bijuu ekor 6. FYI, proses penangkapan Bijuu ekor 6 di Manga Naruto sendiri tidak ada, jadinya episode filler ini lumayan juga buat kita mengetahui gimana sih tampangnya si Rokubi. Nah buat sobat yang penasaran, silahkan di Download Naruto Shippuden 144 nya.
| | Comments: (0)
WOW LAGU INVICIBLE MEMANG KEREN
APALAGI BALUTAN SOUND EFECT DARI MAT BELAMMY BIKIN KITA MAKIN ROCK

| | Comments: (0)

DOWNLOAD

NEK MAEN GITAR OJO GOBLOK2

| | Comments: (0)


KI KOK WONG ONO SING KOYO NGENE
| | Comments: (0)

PERILAKU ORGANISASI

| | Comments: (0)


PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

A.PERSEPSI
1.Pengertian
•Proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka
•Suatu proses memperhatikan dan menyeleksi,mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan.

2.Pentingnya Persepsi
Persepsi penting karena perilaku individu didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan.

3.Proses Persepsi
Stimulus Lingkungan -> Perhatian dan seleksi -> Pengorganisasian Stimulus
-> Penafsiran -> Persepsi

B.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PERSEPSI
-Ukuran : Semakin besar ukuran suatu obyek fisik,semakin besar kemungkinanya obyek tersebut dipersepsikan
-Intensitas: Semakin besar intensitas suatu stimulus,semakin besar kemungkinanya diperhatikan.
-Frekuensi : Semakin sering frekuensi suatu stimulus disampaikan,semakin besar kemungkinanya stimulus tersebut diperhatikan
-Kontras : Stimulus yang kontras atau mencolok dengan lingkungan sekelilingnya akan semakin besar kemungkinanya untuk diperhatikan dibanding dengan yang sama dengan lingkunganya
-gerakan : Stimulus yang bergerak lebih diperhatikan daripada stimulus yang tetap atau tidak bergerak
-Perubahan : Suatu stimulus akan lebih diperhatikan jika stimulus atau obyek tersebut dalam bentuk yang berubah-ubah
-Baru : Suatu yang baru dan unik akan lebih cepat mendapatkan perhatian daripada stimulus yang sudah biasa dilihat

Namun faktor-faktor ini bisa dikelompokkan berdasarkan berbagai sudut pandang :
Faktor dari dalam diri pembentuk persepsi itu sendiri
Yaitu ketika seorang individu melihat sebuah target dan berusaha untuk menginterpretasikan apa yang ia lihat,interpretasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai karakteristik pribadi dari pembuat persepsi individual tersebut.Karakteristik pribadi itu meliputi :
-Sikap
-Kepribadian
-Motif
-Minat
-Pengalaman masa lalu
-Dan harapan-harapan seseorang

Faktor dari target atau obyek
Karakteristik target yang diobservasi bisa mempengaruhi apa yang diartikan.Faktor-faktor tersebut seperti :
-Sesuatu yang baru
-Gerakan
-Suara
-Ukuran
-Latar belakang
-Kedekatan
-Kemiripan

Faktor dalam situasi
Yaitu konteks dimana kita melihat berbagai objek atau peristiwa yang penting.Faktor tersebut antara lain :
- Waktu
- Keadaan kerja
- Keadaan Sosial

C. PERSEPSI SESEORANG TERHADAP PENILAIAN TENTANG INDIVIDU LAIN

Persepsi Seseorang : Membuat Penilaian Tentang Individu Lain
Persepsi seseorang adalah berbagai persepsi yang dibuat oleh individu tentang individu lainnya.
Teori Hubungan (attribution theory)
Terdapat perbedaan persepsi antara individu dan benda mati. Dimana kita membuat kesimpulan tentang berbagai tindakan dari individu yang tidak kita temui pada benda-benda mati yang bergantung pada hukum alam. Sedangkan manusia mempunyai keyakinan, motif atau niat. Persepsi dan penilaian kita tentang tindakan seseorang akan dipengaruhi secara signifikan oleh asumsi-asumsi yang kita buat tentang keadaan internal orang itu.
Teori hubungan (attribution theory) telah dikemukakan untuk mengembangkan penjelasan tentang cara-cara kita menilai individu secara berbeda, bergantung pada arti yang kita hubungkan dengan perilaku tertentu. Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa ketika mengobservasi perilaku seorang individu, kita berupaya untuk menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan secara internal atau ekstrnal. Ada 3 faktor dalam penentuan tersebut yaitu kekhususan, konsensus dan konsistensi.
Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang individu. Perilaku yang disebabkan secara eksternal dianggap sebagai akibat dari sebab-sebab luar yaitu situasi yang memaksa berperilaku. Contoh hubungan internal, apabila salah seorang karyawan anda terlambat kerja, anda mungkin menghubungkan keterlambatannya dengan pesta sampai larut malam dan kemudian bangun kesiangan. Tetapi apabila anda menghubungkannya dengan kecelakaan mobil yang membuat kemacetan lalu lintas pada jalan yang biasa digunakan, anda membuat suatu hubungan eksternal.
Kekhususan merujuk pada apakah seorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku berbeda dalam situasi-situasi yang berbeda. Apabila semua individu yang menghadapi situasi serupa merespon dengan cara yang sama, kita bisa berkata bahwa perilaku tersebut menunjukkan konsensus. Semakin konsisten perilaku, semakin besar kecenderungan pengamat untuk menghubungkannya dengan sebab-sebab internal. Salah satu penemuan yang lebih menarik dalam teori hubungan adalah terdapat kesalahan atau bias yang mengubah berbagai hubungan. Contoh, terdapat bukti yang substansi bahwa ketika membuat penilaian tentang perilaku individu lain, kita memiliki kecenderungan untuk merendahkan pengaruh faktor-faktor eksternal dan meninggikan faktor-faktor internal atau pribadi. Hal ini disebut sebagai kesalahan hubungan yang fundamental (fundamental attribution error). Kecenderungan bagi para individu dan organisasi untuk menghubungkan keberhasilan mereka sendiri dengan faktor-faktor internal seperti kemampuan atau usaha, sementara menyalahkan faktor-faktor eksternal seperti keberuntungan yang buruk atau rekan-rekan kerja yang tidak produktif atas kegagalan. Hal ini disebut bias pemikiran diri sendiri (self-serving bias). Contoh, ketika perang Irak tampak membaik, Gedung Putih mendeklarasikan ‘misi terselesaikan’. Tetapi ketika menjadi jelas bahwa senjata penghancur massal (weapon of mass destruction-WMD) tidak bisa ditemukan di mana pun dan pertarungan belum juga selesai, Gedung Putih segera menyalahkan kegagalan intelijen.

Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain
Persepsi Selektif (selective perception)
Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.

Efek Halo (halo effect)
Membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik.

Efek-efek Kontras (contrast effects)
Evaluasi tentang karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik-karakteristik yang sama.

Proyeksi (projection)
Menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri dengan individu lain.

Pembentukan Stereotip (stereotyping)
Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana ia tergabung.

D. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan salah satu hal mendasar dalam organisasi bahkan dalam kehidupan. Keputusan itu diambil dari berbagai alternatif pilihan yang ada. Jika keputusn yang diambil itu tepat maka akan memberikan hasil yang baik atau sebaliknya, jika keputusan yang diambil salah maka akan memberikan hasil yang tidak baik. Dalam pengambilan keputusan ini ada beberapa proses yang harus dilalui hingga akhirnya keputusan yang terbaik itu diambil. Proses itu adalah sebagai berikut.

Penetapan Tujuan

next

Mengidentifikasi Permasalahan

next

Mengembangkan Berbagai Alternatif Solusi

next

Evaluasi dan Memilih Sebuah Alternatif

next

Melaksanakan Keputusan

Evaluasi dan Pengendalian dan Tindakan Koreksi

Pengulangan

1.Menetapkan Tujuan
Pengambil keputusan menetapkan tujuan yang akan dicapai sehingga tahu kendala-kendala apa yang muncul yang dapat menghambat tujuan tersebut dicapai. Tujuan yang ditentukan dapat berupa tujuan yang spesifik dan dapat diukur ataupun tujuan yang bersifat umum.

2.Mengidentifikasi permasalahan
Permasalahan merupakan kondisi dimana adanya ketidaksamaan antara kenyataan dengan apa yang diharapkan. Permasalahan perlu untuk diidentifikasi agar dapat menemukan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jika penyebab dari permasalahan ini tidak dapat diidentifikasi dengan baik, maka permasalahan yang muncul tidak dapat diatasi dengan baik pula. Ada 3 kesalahan yang sering dilakukan di dalam mengidentifikasi masalah, yaitu :
a. Mengabaikan permasalahan
Kadang sulit untuk menentukan suatu keadaan yang tidak baik sebagai suatu permasalahan. Dalam hal ini memang dibutuhkan suatu ketrampilan khusus atau pengalaman untuk bisa menentukan bahwa kondisi tidak baik tersebut merupakan masalah atau tidak.
b.Pemusatan terhadap gejala
Pemecahan masalah tidak sampai ke akar-akarnya tetapi hanya berkutat pada gejala yang ada. Padahal gejala yang muncul seringkali bukan merupakan sumber dari masalah tersebut. Dari sini bisa disimpulkan bahwa masalah tidak teridentifikasi dengan baik dan keputusan yang diambil pun tentunya kurang tepat.
c. Melindungi diri
Hal ini berkaitan erat dengan seorang pemimpin atau pengambil keputusan. Kadang jika informasi yang didapat mengenai suatu masalah menyangkut pimpinan, pimpinan tersebut berusaha untuk melindungi dirinya dengan merusak informasi yang ada. Misalnya banyak karyawan yang keluar dari suatu perusahaan atau organisasi dengan alasan pimpinan yang terlalu otoriter, pimpinan tidak mau menyadari atau menerima bahwa sebenarnya sumber masalahnya adalah dirinya.

3. Mengembangkan sejumlah alternatif
Setelah masalah teridentifikasi maka yang selanjutnya dilakukan adalah mengembangkan sejumlah alternatif untuk menyelesaikan masalah. Para pengambil keputusan harus mampu mengkaji semua alternatif pemecahan masalah yang potensial. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat menganalisa sebanyak-banyaknya informasi yang didapat, baik informasi dari intern maupun informasi dari ekstern.

4. Penilaian dan pemilihan alternatif
Setelah mendapatkan beberapa alternatif pemecahan masalah, selanjutnya yang dilakukan adalah menilai alternatif-alternatif tersebut dan memilih alternatif mana yang terbaik untuk memecahkan masalah. Alternatif yang terbaik adalah dalam hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.

5. Melaksanakan keputusan
Setelah keputusan ditetapkan maka kemudian keputusan tersebut harus dilakukan. Sekalipun keputusan yang diambil adalah keputusan yang dianggap terbaik, tidak menutup kemungkinan kegagalan itu terjadi karena sering kali penerapan yang dilakukan tidak tepat. Jadi seharusnya antara keputusan dan kemampuan kerja harus seimbang agar kaputusan yang diambil bisa dikerjakan dengan maksimal sehingga hasilnya pun maksimal

6. Evaluasi dan pengendalian
Setelah keputusan diterapkan, pengambil keputusan tidak dapat begitu saja menganggap bahwa hasil yang diinginkan dapat dicapai tetapi harus tetap mengadakan evaluasi dan pengendalian. Biasanya didalam mengerjakan keputusan masalah yang ada akan muncul kembali. Disini pengambil keputusan harus mengambil keputusan yang lain atau melakukan koreksi terhadap keputusan yang lama.

E. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Membuat keputusan artinya membuat pilihan-pilihan dari beberapa alternatif. . Oleh karena itu, pembuatan keputusan individual merupakan satu bagian penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana para individu dalam organisasi membuat berbagai keputusan dan kualitas dari pilihan-pilihan akhir mereka sangat dipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka. Pembuatan keputusan timbul sebagai reaksi atas sebuah masalah. Artinya tidak adanya kesesuaian antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkan, yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat beberapa tindakan alternative.
Setiap keputusan membutuhkan interprestasi dan evaluasi informasi. Biasanya, data diperoleh dari banyak sumber dan data-data tersebut harus disaring, diproses, dan diinterprestasikan. Misalnya data mana yang relevan dengan keputusan tersebut dan data mana yang tidak relevan. Persepsi-persepsi dari pembuat keputusan akan menjawab keputusan tersebut. Berbagai alternative akan dikembangkan, serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alternative harus dievaluasi. Proses penginterpretasian dari pembuat keputusan individual memiliki hubungan yang besar dengan hasil akhir dalam hal ini adalah pengaruh terhadap analisis dan kesimpulan.

PENGERTIAN KOMUNIKASI

-Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka system komunikasi yang mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut mempererat atau mempersatukan mereka mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul.

-Komunikasi adalah merupakan proses memberi dan menerima informasi sampai pada pemahaman makna, dikatakan berhasil apabila komunikator (sumber) menyampaikan pengertian kepada penerima.

PENTINGNYA KOMUNIKASI DILIHAT DARI BEBERAPA HAL

-Menimbulkan rasa setia kawan, antara bawahan dengan atasan, sesama rekan maupun dengan unit kerja lainnya.
-Meningkatkan kegairahan kerja
-Pengendalian dan pengwasan menjadi lebih efektif
-Meningkat moral dan sikap kerja
-Memperjelas semua informasi didalam perusahaan
-Meningkatkan rasa tanggung jawab.
-Meningkatkan saling pengertian, saling menghargai dan saling membantu
-Meningkatkan kreatifitas dan inovasi
-Memudahkan dalam pengambilan keputusan

FUNGSI KOMUNIKASI

-Mengendalikan perilaku anggota
-Memperkuat motivasi karyawan
-Merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial bagi karyawan
-Mempermudah dalam mengambil keputusan

PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

-Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara 2 orang atau lebih di dalam suatu kelompok manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back ).

-Komunikasi intrapersonal dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Jadi dapat diartikan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang.

Komunikasi antarpribadi juga sangat penting bagi kebahagiaan hidup kita. Johnson (1981) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.
1. Komunikasi antarpribadi membentuk perkembangan intelektual dan sosial kita.
2. Identitas atau jati-diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
3. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan kepercayaan orang lain tentang realitas yang sama
4. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita.

FUNGSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Adapun fungsi dari komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah:

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
2. Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk mengetahui lingkungan kita secara baik.
3. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.
4. Mengubah sikap dan perilaku.
5. Bermain dan mencari hiburan dengan berbagi kesenangan pribadi.
6. Membantu orang lain dalam menyelesaikan persoalan.

METODE DASAR DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

1. Komunikasi Lisan : pidato, percakapan 2 orang, diskusi kelompok, sas-sus informal.
keuntungan : kecepatan dan umpan balik.
kerugian : semakin banyak orang semakin terdistorsi

2. Komunikasi Tertulis : memo, surat, email pengiriman fax, pengumuman di papan pengumuman dsb.
keuntungan : pengirim maupun penerima memiliki catatan shg tidak terdistorsi
Kerugian : memakan waktu lama dan tidak ada umpan balik

3. Komunikasi Nonverbal : gerakan tubuh, intonasi, takanan pada kata-kata, ekspresi wajah, jarak fisik, dsb.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Adapun faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah

1. Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya.
2. Perilaku sportif akan meningkatkan kualitas komunikasi.

3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.

PERMASALAHAN YANG TIMBUL

Permasalahan yang timbul selama komunikasi berlangsung adalah perbedaan persepsi, komunikasi non verbal, dan perbedaan gaya antar pribadi dari person-person yang berkomunikasi.

Persepsi : proses dalam diri seseorang untuk member arti kepada lingkungannya, persepsi merupakan upaya menyusun dan menafsirkan berbagai stimulus ke dalam pengalaman psikologis.

2. Komunikasi non verbal : pesan yang dihantar lewat gerakan tubuh, intonasi atau tekanan kepada kata-kata, air muka, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima. Untuk itu perlu kinesika.

3. Kinesika : studi untuk merujuk pada gerak tubuh.

4. Gaya antar pribadi : cara seseorang berhubungan dengan orang lain diacu sebagai gaya antar pribadi

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Beberapa hambatan bagi komunikasi yang efektif yaitu:
-Kerangka acuan
-Menyimak selektif
-Kata putus nilai
-Kredibilitas sumber
-Masalah semantik
-Penyaringan
-Bahasa kelompok
-Peredaan status
-Tekanan waktu
-Beban layak komunikasi

CARA-CARA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Manajer merupakan seorang komunikator, untuk menjadi komunikator yang baik manajer mempunyai tugas yaitu meningkatkan pesan (informasi yang ingin mereka sampaikan) dan meningkatkan pemahaman mereka sendiri tentang apa yang ingin dikomunikasikan orang lain kepada mereka (berusaha untuk tidak hanya memahami, tetapi juga dipahami).

KESIMPULAN

Dari uraian di atas, komunikasi sangat besar kaitannya dengan organisasi. Tanpa komunikasi yang jelas dan terarah, suatu organisasi tidak akan mampu melakukan kegiatannya. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses memberi dan menerima informasi sampai pada pemahaman makna, dan dikatakan berhasil apabila komunikator menyampaikan pengertian kepada penerima. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya.

Sedangkan komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang mengalir diantara para individu secara langsung di dalam kelompok dan merupakan pengaruh penting atas perilaku antarpribadi. Fungsi global dari komunikasi antarpribadi adalah menyampaikan pesan yang feedbacknya diperoleh ketika proses komunikasi tersebut berlangsung

perilaku konsumen

| | Comments: (0)
PENGOLAHAN INFORMASI DAN PERSEPSI KONSUMEN


William McGuire (dalam Engel, et.al – 1995)
Lima tahap pengolahan informasi:

1. Pemaparan (exposure) pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tsb melalui pancainderanya
2. Perhatian (attention) Kapasitas pengolahan yg dialokasikan konsumen thd stimulus yg masuk
3. Pemahaman (comprehension) Interpretasi thd makna stimulus
4. Penerimaan (acceptance) dampak persuasif stimulus kpd konsumen
5. Retensi (retention) pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang (long-term memory)

Proses pengolahan informasi:
(Mowen & Minor, 1998)
Is the process through wich consumers are exposed to information, become involved with it, attend to it, comprehend it, place it into memory, and retrieve it for later use

- Mowen (1998):
Pemaparan, perhatian & pemahaman -> Persepsi

- Schiffman & Kanuk (2000):Perception is defined as the process by wich an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world
Persepsi konsumen: Bagaimana seorang konsumen melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya
-> Persepsi + keterlibatan konsumen + memori berpengaruh pd pengolahan informasi

1. PEMAPARAN
Kegiatan yg dilakukan oleh para pemasar utk menyampaikan stimulus kpd konsumen
- Stimulus: produk, iklan, kemasan, merk
- Bgmn sseo memahami stimulus dipengaruhi: nilai, harapan dan kebutuhan
- Konsumen yg merasaksn stimulus yg datang ke salah satu pancaindera à sensasi (respon langsung & cepat dr pancaindera thd stimulus yg datang)
- Tingkat sensasi konsumen berbeda-beda Faktor yg mempengaruhi Sensasi
- Ambang Absolut (The absolutre threshold) Titik dimana konsumen merasakan perbedaan ‘ada’ dan ‘tidak ada’ dr suatu stimulus
-> besar huruf yg tepat dlm billboard
- Ambang berbeda (The differential thresholde) - the Just Noticeable Differrence Threshold Batas perbedaan terkecil yg dpt dirasakan antara dua stimulus yg mirip
-> brp harga naik/turun yg dpt dirasakan oleh konsumen
- Konsumen yg menerima stimulus yg sama scr terus menerus akan beradaptasi (sensory adaption)
-> perhatian pemasar à bosan (advertising wareout) à komunikasi pemasaran tdk efektif
-> zapping : mengubah-ubah saluran
- Pemasar hrs kreatif:
tingkatkan intensitas – kurangi intensitas – variasi stimulus

STIMULUS controlable
- Ukuran
- Warna
- Intensitas
- Kontras
- Posisi
- Petunjuk
- Gerakan
- Kebauran – novelty
- Isolasi
- Stimulus disengaja
- Pemberi pesan yg menarik
- Perubahan gambar cepat

Prinsip Figure & Ground

Konsumen cenderung memisahkan mana obyek dan mana latar belakang
Prinsip Grouping
Mengelompokkan stimulus shg membentuk satu kesatuan -> prinsip: proximity, similarity & continuity

Prinsip Closure

Konsumen memahami suatu obyek dalam arti yang utuh walau ada bagian tdk lengkap
Output penerimaan konsumen thd stimulus: persepsi ttg produk, merek, pelayanan, harga, kualitas produk, produsen, dsb

RETENSI= (Proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang)

RETRIEVAL= (Memanggil atau mengingat kembali informasi (dr long-term memory) untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan)


PERUBAHAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi:
Proses yang terencana, dimanajemeni dan secara sistematis untuk mengubah kultur, sistem dan perilaku orgn, guna meningkatkan efektifitas orgn dalam memecahkan masalah dan pencapaian sasaran.

PENGEMBANGAN ORGANISASI (PO) (menggunakan manajemen perubahan)

Adalah teknik manajerial untuk mengimplementasikan
perubahan penting di organisasi

- membawa perubahan
PO -> - melibatkan ilmu

perilaku - mengarah pada peningkatan prestasi dan etika
- manajemen perubahan

Manajemen perubahan:

1. Manajemen perubahan melalui kekuasaan
- implikasi penggunaan paksaan
- manifestasi otokratis

2. Manajemen perubahan melalui alasan
- penyebaran informasi sebelum perubahan
dilaksanakan
- berdasarkan pertimbangan rasional

3. Manajemen perubahan melalui pendidikan kembali
- implikasi dari pengembangan pendidikan
- alternatif dari pendekatan kekuasaan dan alasan

Perubahan organisasi diperlukan untuk:

1.Adanya peluang yang akan dimanfaatkan
2.Antisipasi terhadap sesuatu yang mungkin terjadi

Faktor penyebab perubahan:

1.Faktor lingkungan/eksternal
-Perubahan pasar: pesaing, pelanggan, pemasok
-Teknologi: jenis dan sifat
-Kondisi perekonomian negara
-Kebijakan pemerintah (kebijakan keuangan, transportasi, eksport-import)
2. Faktor internal:
-proses: penyelesaian pekerjaan, keterlambatan produksi, proses komunikasi, sistem informasi manajemen.

-Perilaku: konflik antar individu, budaya orgn, motivasi karyawan

-Struktur: pergantian pimpinan,rotasi atau mutasi pekerjaan, beban pekerjaan

Lima tahap manajemen perubahan:
1. Memprakarsai perubahan umum
2. Mendiagnosa masalah
3. Mengidentifikasi intervensi
4. Mengimplementasi intervensi
5. Mengevaluasi hasil

3 sub sasaran PO:
- Perubahan sikap atau nilai
- Memodifikasi perilaku
- Menginduksi perubahan dalam struktur dan kebijakan

Perubahan bisa dilaksanakan bersamaan atau tidak bersamaan.

Taktik menghadapi penolakan perubahan:

1.komunikasi, mengindari salah informasi
2.Partisipasi, dilibatkan dalam pengambilan keputusan/proses perubahan
3.Bantuan dan dukungan, untuk mengurangi rasa takut karena perubahan, mis: pelatihan, pendidikan
4.Negosiasi, mis: dengan memberikan imbalan
5.Manipulasi, diupayakan memberi informasi yang menarik, menyimpan informasi yang dapat menimbulkan keresahan
6.Paksaan, ancaman untuk dipindahkan, prestasi kerja rendah


KONSUMEN PEREMPUAN-1

TAHAP KEPTS PEMBELIAN

1. Aktivasi
Konsumen masuk ke dalam pasar produk/jasa

2. Nominasi
Konsumen memilih beberapa merek, diamati dalam pencarian

3. Investigasi
Konsumen memeriksa merek, melalui iklan, membaca artikel, mengunjungi web, ke showroom, memegang barang, berbicara dan bertanya kpd penjual

4. Suksesi
Melakukan pembelian, jika puas senang, rekomendasikan

TAHAP KEPTS PEMBELIAN-1

1. Proses yang berbeda - bertanya kpd orang di sekitarnya

2. Mengejar hasil yg berbeda – berupaya memperoleh hasil sempurna ? laki-laki buyers (pembeli), perempuan shoppers (pembelanja)

3. Memilih jalur spiral – mencari lebih banyak informasi dan meneliti lebih banyak pilihan

4. Pengaruh thd keberhasilan penjualan produk/jasa tidak berakhir pd pembelian produk - repetisi

IMPLIKASI BAGI PERUSAHAAN

1.Manfaatkan sebaik-baiknya informasi dari mulut ke mulut

2.Sediakan informasi sebanyak-banyaknya

3.Gunakan taktik utk mengatasi penolakan pembuatan keputusan segera oleh perempuan hanya karena perempuan selalu mencoba mencari jawaban sempurna ? beri perbandingan produk lain

4. Siapkan penjual untuk menghadapi kenyataan bahwa proses penjualan pertama kepada perempuan membutuhkan waktu lama


EMPAT TITIK the GENDER TRENDS STAR
1. Nilai-nilai Sosial
Berbeda kepercayaan dan sikap mengenai bagaimana orang harus berhubungan dengan orang lain

2. Faktor waktu/kehidupan
Implikasi dari perbedaan peran perempuan dengan laki-laki

3. Dinamika pemersatu
Perbedaan-perbedaan yang konsisten dalam bagaimana perempuan menyerap dan memproses

4. Kunci komunikasi
Perbedaan pola dan ritual ekspresi


I NILAI-NILAI SOSIAL, (orang merupakan faktor terpenting)

Dunia Perempuan

1. Pemain “kelompok” – kita, kami, ... Semua utk satu, satu utk semua
2. Senang jadi “penggembira”- interaksi, kerja tim, ...lebih banyak orang, lebih menyenangkan...
3. Ingin “bersama-sama” dg kelompoknya, ...semua orang diciptakan sama-empati...

Dunia Laki-laki

1. Pemain “tunggal” – individu, saya, ... Every man for himself ...
2. Ingin jadi “pemenang” – persaingan, ...menjadi yg terhebat...
3. Ingin “posisi lebih tinggi” dr yg lain, ...saya bagian dr kelompok elit...

IMPLIKASI KOMUNIKASI PEMASARAN
Dunia Perempuan

1. Pemain “kelompok” – kita, kami
2. Senang jadi “penggembira”
3. Ingin “bersama-sama” dg kelompoknya

Implikasi
-Gambarkan kebersamaan-damai; bukan kesenangan dan kegembiraan

-..jika produk ini baik utk saya, maka mungkin baik juga utk anda...

2. FAKTOR WAKTU/ KEHIDUPAN
Dunia Perempuan
1. Peran ganda “pekerja dan pengurus rumah tangga”, ...chief punchasing officer...
2. Multi-minded dan terintegrasi
3. Siklus hidup sangat bermakna ...hidup lama dan sejahtera...

Dunia Laki-laki
1. Peran “tunggal”
2. Single-minded, membangun kehidupan scr linear,

IMPLIKASI KOMUNIKASI PEMASARAN
Dunia Perempuan
1.Peran ganda “pekerja dan pengurus rumah tangga”, ...chief punchasing officer...
2. Multi-minded dan terintegrasi
3. Siklus hidup sangat bermakna ...hidup lama dan sejahtera...

Implikasi
- ...sekali kayuh dua tiga pulau terlampaui...

-Sediakan kebutuhan utk menandai sat penting dalam siklus kehidupan

-Pd usia “prima” (50-60 th) lebih tegas & terbuka-lebih berpengaruh pd peng. kpts ? jangan abaikan

3. DINAMIKA PEMERSATU (mengintegrasikan sgl sesuatu ke dalam satu kesatuan)
Dunia Perempuan

1. Lebih teliti-memberi perhatian pd hal-hal detil – senang pd aspek pemeliharaan
2. Integrasi – dlm kpts pembelian menuntut keterlibatan tinggi
3. Sindrom jawaban “sempurna”; banyak menuntut - pelanggan setia

Dunia Laki-laki
1. Perhatian hanya pd hal-hal yg penting
2. Memilah – fokus pd hal yang penting saja (kriteria kunci)
3. Praktis, kesampingkan hal-hal yg tidak relevan – solusi kebutuhan

IMPLIKASI KOMUNIKASI PEMASARAN
Dunia Perempuan
1. Lebih teliti-memberi perhatian pd hal-hal detil – senang pd aspek pemeliharaan
2. Integrasi – dlm kpts pembelian menuntut keterlibatan tinggi
3. Sindrom jawaban “sempurna”; banyak menuntut - pelanggan setia

Implikasi
-Beri perhatian pd “keinginan” perempuan – daftar keinginan perempuan “panjang”

-Perhatikan saran/ masukan perempuan)

-Kebutuhan perempuan lebih dr sekedar fungsi produk/jasa

4. KUNCI KOMUNIKASI
Dunia Perempuan
1. “Body copy” – menginginkan kisah utuh
2. “Rapport talk” – percakapan akrab dlm mentransfer informasi shg tercipta hub individu
3. Jalinan hubungan: “same-same, scoop & gift exchange”

Dunia Laki-laki
1. “Headline” – memulai dari poin utama
2. “Report talk” – yang perlu diketahui saja
3. Jalinan hub: “one-up, one-down, and put-down”

Dunia Perempuan (membangun jaringan)
1. “Same-same”: hal yg umum dengan orang lain- menangkap kesempatan utk memperkuat kesamaan
2. “Scoop” – “merengkuh” (>< put-down)
3. “Gift exchange” - bertukar “mata uang sosial” – menceriterakan hal-hal yg pribadi

Dunia Laki-laki (jalinan hub melalui kompetisi)
1. “One-up”: untuk menentukan “siapa yg lebih”
? biasanya belum kenal satu sama lain
2. “One-down” : mencari angka untuk menang, shg menjadi “lebih”
? biasanya teman yg saling kenal
3. “Put-down”: komentar “hinaa” sebagai ungkapan kasih sayang
? untuk sahabat/ keluarga


STRATEGI PERIKLANAN
NILAI- NILAI SOSIAL


-Utamakan orang – bukan produk

-“Warmer” bukan “winner”: hindari premis perintah, kendalikan, status, bisa sendiri, mengalahkan lawan, dsb Platform positioning: kebersamaan, kedekatan, rasa memiliki, tim kerja, dsb


NILAI- NILAI SOSIAL

-Similarity bukan Superhero: wanita biasa, tdk digerakkan oleh rasa cemburu

-Corparate halo: citra perusahaan sangat penting


FAKTOR WAKTU/ KEHIDUPAN

-Kenali peran ganda perempuan scr positif – tunjukkan kemampuannya

-Manfaatkan pentingnya “peristiwa penting dlm siklus kehidupan”

-Tun jukkan perempuan berumur lebih panjang


DINAMIKA PEMERSATU

-Dukungan detil rinci bbrp media iklan

-Perempuan “Intrgrasi”: butuh data luas ttg produk, pilihan-pilihan vs “disintegrasi”

-Aspek “sihir” dlm iklan- manfaatkan corporate halo

-Jawaban sempurna: kriteria terpenuhi - loyalitas


KUNCI-KUNCI KOMUNIKASI


-Personalkan komunikasi: gunakan detil pribadi, bhs sehari-hari langsung

-Emosi: tunjukkan perhatian dan kepedulian







DEFINISI

Schiffman & Kanuk (1994)
PK: perilaku yg diperlihatkan konsumen dalam:
- mencari,
- membeli,
- menggunakan,
- mengevaluasi, dan
- menghabiskan produk & jasa yg mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan

Schiffman & Kanuk:
Studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya yg tersedia - waktu
- uang
- usaha
- energi

Engel, Blackwell & Miniard (1993)
PK: tindakan yg langsung terlibat dalam:
- mendapatkan,
- mengkonsumsi, dan
- menghabiskan,produk dan jasa
termasuk proses keputusan yg mendahului dan mengikuti tindakan ini

Winardi (1991)
PK: perilaku yg ditunjukkan oleh orang-orang dalam:
merencanakan,
- membeli, dan
- menghabiskan,
- menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa

KEBUDAYAAN: Simbul dan fakta yg komplek, yg diciptakan oleh mns diturunkan dr generasi ke generasi sbg penentu dan pengatur tingkahlaku mns dlm masy.

KLAS SOSIAL: Kelompok/ golongan dalam masy ? gol atas, gol menengah, gol rendah

KELOMPOK REFERENSI KECIL: Kelompok kecil dalam masy, seperti klp profesi, kekerabatan, dsb ? lingkungan tetangga, perkumpulan agama, tim olahraga, dsb

KELUARGA: Siapa yg mempengaruhi kpts pembelian; Siapa yg membuat kpts pembelian; Siapa yg melakukan pembalian; Siapa pemakai produk

- KEPRIBADIAN : Pola sifat individu yg dpt menentukan tanggapan utk bertingkah laku ? aktivitas, minat, opini
- KONSEP DIRI : Cara seseorang utk melihat diri sendiri
- PENGAMATAN : Proses yg membuat pembeli menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya
- PROSES BELAJAR: Proses pengembangan nalar jika pembeli ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan , atau jika pembeli merasa dikecewakan oleh produk ? pemberian contoh, penjualan dg hadiah, dsb
- SIKAP : Kecenderungan yg dipelajari utk bereaksi thd penawaan roduk dlm hal baik atau tidak baik scr konsisten

STRUKTUR KEPUTUSAN MEMBELI
1. Keputusan ttg Jenis Produk
- Peruh hrs memusatkan pd minat konsumen
2. Keputusan ttg Bentuk Produk
- Perush harus tahu kesukaan konsumen
3. Keputusan ttg Merk
- Perush hrs tahu bgmn konsumen memilih merk
4. Keputusan ttg Penjualnya
- Produsen, pedagang besar & pengecer hrs tahu bgmn konsumen memilih penjual tertentu
5. Keputusan ttg Jumlah Produk
- Perush hrs mempersiapkan banyak produk sesuai keinginan pembeli (yg berbeda-beda)
6. Keputusan ttg Waktu Pembelian
- Perush hrs dpt mengatur produksi & kegiatan pemasaran
7. Cara Pembayaran
- Perush hrs tahu keinginan cara pembayaran oleh konsumen


TAHAP-TAHAP DLM PROSES PEMBELIAN
1. Anlisis Keinginan dan Kebutuhan
2. Penilaian Sumber-sumber
- Jumlah uang yg tersedia, waktu & informasi
3. Menetapkan Tujuan pembelian
- Prestise; kebuth jk pendekpanjang, dll
4. Identifikasi Alternatif Pembelian
- Sesuaikan dg manfaat kebutuhan dan sumber-sumber yg dimiliki
5. Keputusan Membeli
- Terkait: jenis produk, bentuk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran


Gaya hidup

- Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya (pattern in which people live and spend time and money, Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995, hal 449).
- Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinion).
- Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuaikan dengan perubahan hidupnya.


Psikografik

- Psikografik adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar.
- Psikografik analisis biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar.
- Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam kehidupan mereka, pekerjaan dan aktivitas lainnya.
- Psikografik berarti menggambarkan (graph) psikologis konsumen (psyco).
- Psikografik adalah pengukuran kuantitatif gaya hidup, kepribadian dan demografik konsumen.
Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, Interest, Opinion), yaitu pengukuran kegiatan, minat, dan pendapat konsumen.


Studi psikografik bisa dalam beberapa bentuk (Solomon, 1999 hal 1979)
- Profil gaya hidup (a lifestyle profile) , yang menganalisis beberapa karakteristik yang membedakan antara pemakai dan bukan pemakai suatu produk.
- Profil produk spesifik ( a product –spesific profile) yang mengidentifikasi kelompok sasaran kemudian membuat profil konsumen tersebut berdasarkan dimensi produk yang relevan.
- Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan, menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri,misalnya kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan konsumen yang sangat memperhatikan lingkungan.
- segmentasi gaya hidup ( a general lifestyle segementation), membuat pengelompokkan responden berdasarkan kesamaan preferensinya.
- Segmentasi produk spesifik, adalah studi yang mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan produk yang dikonsumsinya.
- Pertanyaan aktivitas meminta konsumen untuk mengindikasikan apa yang mereka lakukan, apa yang mereka beli dan bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka.
- Pertanyaan minat (interest question memfokuskan pada preferensi dan prioritas konsumen.
- Pertanyaan opini (opinion question) menyelidiki pandangan dan perasaan konsumen mengenai topik- topik peristiwa dunia, lokal, moral, ekonomi dan sosial (Mowen, Minor, 2001).

Contoh penelitian gaya hidup

- Actualizer : mempunyai pendapatan yang paling tinggi dan harga diri yang tinggi. Mereka mempunyai rentang minat yang luas pada berbagai bidang dan terbuka pada perubahan. Mereka membeli produk untuk mencapai yang terbaik dalam hidup.
- Fullfilleds : berpendapatan tinggi, dewasa, bertanggung jawab, mempunyai pendidikan tinggi dalam bidang profesional. Mereka memusatkan kegiatan, enggan di rumah, tetapi terbuka pada gagasan baru dan perubahan. Mereka menghargai pendidikan dan travel, dan juga mempunyai kesadaran pada kesehatan.
- Believer : agak kurang kaya, mereka lebih tradisional daripada fullfilleds. Mereka hidup terpusat pada keluarga, pergi ke masjid, kerja, kelompok dan negara. Mereka menghargai peraturan.
- Striver : Minat sempit, mudah bosan, agak terkucil, ingin diakui oleh kelompok, tak peduli kelompok, tak peduli kesehatan dan tak peduli politik.
- Struggeler : Minat terbatas, kegiatan terbatas, cari rasa aman, kesehatan bermasalah, konservatif, dan tradisional, memegang agama.
- Experiencer : Senang yang baru, aneh dan beresiko, senang olah raga, sosialisasi udara luar, peduli tentang diri, tidak sama dengan konformis, kagum kekayaan, kekuasaan, ketenaran, tak peduli politik.
- Maker : Menikmati alam, kegiatan fisik, waktu luang dengan kalangan dan teman dekat, menghindari orang, mencemooh politisi, orang asing dan konglomerat.

organisasi manajemen bisnis

| | Comments: (0)
Budaya organisasi

PENGERTIAN KEBUDAYAAN


Arti Etimologis :
Bahasa sansekerta buddayah (buddhi), artinya : budi atau akal,“kebudayaan” : hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Budaya budi-daya, artinya daya dari budi atau kekuatan dari akal.
Daya atau kekuatan yang bersumber dari budi yang berujud cipta, rasa dan karsa.
Dengan akal budi, manusia mampu :
Mengembakan tindakan.
Memenuhi keperluan hidupnya.

Arti Luas :
Koentjaraningrat, tiga wujud dari kebudayaan :
1.Ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan.
Abstrak, tak dapat diraba.
Ada dalam alam pikiran masyarakat.
2.Aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Dapat diobservasi.
Sistem sosial.
3.Benda-benda hasil karya manusia.
Bersifat konkret.
Kesenian.
Definisi:
1.nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi
2.Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan
3.Asumsi/persepsi
4.Kepercayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi

TERBENTUKNYA KEBUDAYAAN
1. Sebagai proses belajar.
Kebudayaan dapat dipelajari.
Dapat berubah.
Dapat diciptakan.
Bukan bersifat naluriah dan pewarisan.
2. Karena unsur bahasa.
Ada komunikasi.
Bahasa sebagai alat pengikat.
3. Rasa saling memiliki.
Tidak bersifat individual (milik bersama).
Ada kesamaan.
Bersifat khas.
Komunikasi yang efektif:
1.Verbal → kata-kata, data (7%).
2.Voice → intonasi : nada ramah, kecepatan berbicara, pakai jeda, volume (38%).
3.Visual → gerakan : pandangan mata, senyum, anggukan, ekspresi (55%).
Budaya organisasi berhubungan dengan
Pengertian yang diterima secara bersama
Menyangkut kepercayaan, ritual, mitos
Menciptakan pemahaman yang sama tentang perilaku
Kepribadian organisasi
Budaya organisasi berhubungan dengan:
Pengertian yang diterima secara bersama
Menyangkut kepercayaan, ritual, mitos
Menciptakan pemahaman yang sama tentang perilaku
Kepribadian organisasi
Pengaruh KEBUDAYAAN terhadap ANGGOTA ORGANISASI/MASYARAKAT
Menciptakan kesamaan dan keseragaman.
Terjadi proses penyesuaian.
Terjadi proses belajar.
Bisa menimbulkan efek negatif/frustasi bila tidak mampu menyeseuaikan diri.
Budaya dan formalisasi
Budaya dan formalisasi, mengatur perilaku karyawan
Dua hal yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama
Budaya tanpa dokumentasi tertulis
Menciptakan konsisten perilaku
Budaya mengontrol jiwa dan pikiran disamping jasmani
Budaya dan peraturan formal jangan bertentangan
Ciri-ciri kelompok (berlakunya kebudayaan
1.Sadar merupakan bagian dari kelompok.
2.Hubungan timbal balik.
3.Ada faktor yang dimiliki bersama (status, kepentingan dan tujuan).
4.Memiliki struktur, nilai, norma, perilaku yang sama.
5.Memiliki sistem sosial/keterikatan/hierarkhi
6.Organisasi dapat mempengaruhi anggota kelompok.
PERANAN BUDAYA dalam organisasi
Membantu menciptakan rasa memiliki.
Menciptakan jatidiri, identitas, kepribadian.
Menciptakan keterikatan emosional.
Membantu menciptakan stabilitas melalui sistem sosial.
Pedoman perilaku sebagai hasil dari norma kebiasaan yang terbentuk dalam keseharian.
Dapat membedakan dengan “kelompok yang lain”.
Mempermudah terciptanya komitmen

Kebudayaan:


Proses belajar
Dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
-Bersifat subyektif
-Sebagai pengikat
-Sebagai pemersatu
-Terkandung norma/kaidah
-Karakteristik yang membedakan budaya organisasi
1.Inisiatif individu: tk tg jawab, kebebasan indv
2.Toleransi terhadap tindakan beresiko: sejauh mana para pegw dianjurkan bertindak agresif, inovatif, dan mengambil resiko
3.Arah: kejelasan sasaran dan harapan mengenai prestasi
4.Integrasi: dorongan untuk kerjasama, dorongan utk kerja terkoordinir
5.Dukungan dari manajemen: komunikasi yang jelas, bantuan dan dukungan manajer terhadap bawahan
6.Kontrol: juml peraturan, teknik pengawasan
7.Identitas: identifitasi anggota terhadap orgn
8.Sistem imbalan: dasar pertimbangan pemberian imbalan
9.Toleransi terhadap konflik: kesempatan dalam menyampaikan konflik, kritik
10.Pola komunikasi: kebebasan/pembatasan komunikasi dari atas ke bawah
11.Teknologi yang digunakan: semakin tergantung pada teknologi, inisiatif anggt makin kurang
12.Pola pengambilan keputusan: sentralisasi, desentralisasi
2 budaya organisasi
1. Budaya dominan:
Nilai-nilai inti organisasi
Kepribadian organisasi
2. Sub-sub budaya:
Berkembang pada masing-masing divisi (sub budaya vertikal)
Berkembang pada kelompok fungsional tertentu (sub budaya horisontal)
Keduanya tidak saling bertentangan tetapi dimodifikasi
Contoh budaya organisasi:
Rasa kekeluargaan yang tinggi
Loyalitas terhadap organisasi
Kontribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan orgn
Orientasi pada tujuan orgn yang sangat besar (mis: pelayanan diutamakan)
Toleransi yang tinggi
Budaya dan keefektifan organisasi.
Efektifitas organisasi tidak hanya tergantung pada budaya.
Budaya harus saling bergantung/mendukung dengan variabel lain: strategi,lingkungan, teknologi
Aspek eksternal (strategi perusahaan)
Orientasi pd langganan (lingkungan dinamis):
Inisiatif individu
Pengambilan resiko
Integrasi tinggi
Komunikasi horisontal tinggi
Toleransi terhadap konflik
Orientasi pada produkt (lingkungan pada dinamis):
Efisiensi
Kontrol tinggi
Meminimalkan resiko dan konflik
Aspek internal (strategi perusahaan)
Produk rutin-teknologi rutin, budaya perusahaan fokus pada:
Desentralisasi
Membatasi inisiatif individu
Produk tidak rutin, budaya perusahaan fokus pada:
Kemampuan menyesuaikan diri
Inisiatip individu
Kontrol yang tinggi
Menciptakan budaya:
Berdasarkan pada kebiasaan masa lalu
Keberhasilan masa lalu
Ide awal dari pendiri organisasi
Mempertahankan budaya:
1.Proses seleksi, memperhitungkan kecocokan dengan orgn:
Mencari orang yang meunyai budaya yang cocok dengan orgn
Mencari orang yang baru sama sekali untuk mengindoktrinasi pegawainya
2.Manajemen puncak, memperhatikan perilkaku manajemen, keteladanan
3.Sosialisasi, proses penyesuaian diri terutama bagi pegawai baru
Mempertahankan budaya:
1.Proses seleksi, memperhitungkan kecocokan dengan orgn:
Mencari orang yang meunyai budaya yang cocok dengan orgn
Mencari orang yang baru sama sekali untuk mengindoktrinasi pegawainya
2.Manajemen puncak, memperhatikan perilkaku manajemen, keteladanan
3.Sosialisasi, proses penyesuaian diri terutama bagi pegawai baru
Mepelajari budaya (non formal):
Cerita/kisah para pendiri orgn yang berhasil
Ritual/seremonial, mis: pemberian penghargaan, peringatan hari besar, tujuannya: memperkuat nilai-nilai organisasi
Simbol material, penataan fisik ruang/gedung, cara berpakaian, kebiasaan para eksekutif
Bahasa/ungkapan, hanya dipahami oleh kelompok/bagian/orgn tertentu
FUNGSI KEBUDAYAAN
1.Melindungi diri terhadap alam dan menguasainya.
Peraturan, cita-cita, dan teknologi.
2.Mengatur hubungan antar manusia.
Sistem sosial.
3.Wadah pengungkapan perasaan.
Kesenian.
KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB
(Franz Magnis Suseno)
JENIS KEBEBASAN:

1.Kebebasan eksistensial.
Kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri dalam bersikap dan bertindak.
Bersifat positif (bebas untuk apa).
Eksistensinya sebagai manusia.
2.Kebebasan jasmani dan rohani.
Kebebasan yang didasari kodratnya (fisiknya), misalnya : menggerakkan anggota tubuh, bebas menggerakkan tetapi tetap terbatas pada kemampuan gerakan tangan secara kodrati.
Kekebasan rohani bersumber pada akal budi, terencana dan terpikirkan.
Pikiran berdasar akal budi bisa melampaui keterbatasan fisik.
3.Kebebasan sosial.
Kebebasan berhubungan dengan orang lain.
Kebebasan dan tanggung jawab
Kebebasan ada batasnya.
Manusia makhluk sosial.
Kebebasan yang bertanggung jawab.
Pembatasan kebebasan dapat dipertanggung-jawabkan.
Setiap manusia punya kebebasan yang sama.


EFEKTIFITAS ORGANISASI

Efisiensi -> operasional ->jangka pendek
efektifitas ->pencapaian tujuan -> jangka panjang.bagaimana mengembangkan usaha berubah dan mampu bertahan.


Tiga pandangan mengenai efektifitas organisasi

Efektifitas Organisasi

11
Efektifitas Kelompok

11
Efektifitas Individu


Kriteria efektivitas:

<> Jangka pendek: produksi, efisiensi, kepuasan. Strategi?

<> Jangka menengah: menyesuaikan diri, berkembang. Strategi?

<> Jangka panjang: hidup terus. Strategi?


Kesulitan mengukur efektifitas organisasi
1. Kesulitan menentukan variabel yang mempengaruhi EO.
kepuasan kerja?, prestasi?, produktivitas?
2. Kriteria variabel efektifitas relatif tidak stabil. kondisi orgn yang berubah, akan mempengaruhi kriteria variabel efektifitas yang dipilih. (pada masa perkenalan? Masa pertumbuhan? Masa kemunduran?)

Perspektif waktu
kriteria efts jangka pendek (produksi), menengah (kemampuan berkembang/investasi ), panjang (kelangsungan hidup jangka panjang), berbeda.
4. Kriteria efts seringkali saling bertentangan.
misalnya: produktivitas kepuasan kerja
5. Ketelitian pengukuran variabel.
ukuran kuantitas variabel efts, belum tentu tepat
6. Kesulitan mengeneralisasikan kriteria efts untuk orgn lain

KRITERIA EFEKTIFITAS ( Pendekatan untuk memahami efektifitas)
1. PENDEKATAN PENCAPAIAN TUJUAN
Efektifitas Organisasi (EO) harus dinilai sehubungan dengan pancapaian tujuan, ketimbang caranya.

ASUMSI-ASUMSI
- Organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional dan mencari tujuan
- Organisasi harus mempunyai tujuan akhir
- Tujuan harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti
- Tujuan harus sedikit agar mudah dikelola
- Harus ada konsensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan organisasi
- Kemajuan ke arah tujuan harus dapat diukur

2. Pendekatan Sistem
Sebuah organisasi harus dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh masukan, memproses masukan, menyalurkan keluarannya dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.

ASUMSI-ASUMSI:
- Organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan
- Membutuhkan kesadaran dan interaksi yang baik dengan lingkungan
- Membutuhkan oenggantian yang terus menerus terhadap sumber daya organisasi

Faktor penyumbang efektifitas organisasi
Karakteristik organisasi

- Karakteristik lingkungan

- Karakteristik pekerja

- Kebijakan dan praktek manajemen

4. faktor yang dianggap ada hubungannya dg EO
1. Karakteristik Organisasi
A.Struktur
- Desentralisasi
- Spesialisasi
- Formalisasi
- Rentang kendali
- Besarnya organisasi
- Besarnya unit kerja

B.Teknologi
- Sifat teknologi
- Jenis teknologi

Struktur organisasi mengatur :
-Sumber daya manusia (kualifikasi, tingkah laku)
-Pekerjaan (+ teknologi)
-Hubungan kerja (pola interaksi, koordinasi)

Pengaruh desentralisasi terhadap segi-segi efektifitas orgn, dapat meningkatkan:
- pemanfaatan waktu secara efisien
- komunikasi dan umpan balik yang terbuka
- kepuasan kerja
- kebetahan kerja
- inovasi kerja
- perbaikan kerja

Ternyata tidak selalu berpengaruh positip,
tergantung pada:
-Faktor individu/pribadi
-Faktor situasi yang berbeda
-Faktor pengaruh dari variabel lainnya

2. Karakteristik Lingkungan

Ekstern (lingkungan)
-Ke kompleks an
-Kestabilan
-Ketidak tentuan

Intern (Iklim)
-Orientasi pada karya
-Pekerja sentris
-Orientasi pada imbalan-hukuman
-Keamanan-resiko
-Keterbukaan-pertahanan


Dimensi sederhana-statis
Ditunjukkan:

-Lingkungan homogen
-Faktor lingkungan kecil, mirip satu sama lain, tidak berubah
Misalnya:
-Produk sejenis
-Distribusi pendek
-Teknologi tidak beragam
-Pemasaran relatif tetap/sederhana
-Bahan baku sederhana, tidak beragam


Ditunjukkan:
-Lingkungan heterogen
-Faktor lingkungan luas, selalu berubah, beragam, berbeda satu sama lain
Misalnya:
-Produk beragam, pesanan
-Teknologi, berkembang pesat
-Pemasaran luas
-Pelanggan bervariasi
-Bahan baku/spare part beragam

Ketidak pastian lingkungan
Dipengaruhi:
-Kurangnya informasi faktor lingkungan
-Ketidak mampuan memperkirakan pengaruh faktor lingkungan terhadap perusahaan
-Ketidak mampuan/kurangnya informasi memperhitungkan kerugian akibat faktor lingkungan

A. Tingkat keterdugaan keadaan lingkungan
Berhubungan dengan:
-Ketidakpastian organs dengan lingkungan
-Kemampuan melihat kondisi lingkungan (keadaan lingkungan dapat diduga atau tidak)
-Dipengaruhi oleh ketepatan persepsi dan rasionalitas organs

Asumsi:
Makin besar kepastian para manajer akan keadaan lingkungan akan semakin besar peluang untuk melakukan tindakan yang sesuai


B. Ketepatan persepsi keadaan lingkungan.

Berhubungan dengan:

-Lingkungan yang ditentukan atau diciptakan
-Kemampuan melihat kerumitan, kemantapan dan ketidakpastian dari lingkungannya
-Sangat dipengaruhi cara berpikir manajer
-Pengalaman

Asumsi:
Semakin tepat persepsi manajemen melihat lingkungannya, akan semakin tepat pula kemungkinan organisasi memberikan tanggapan untuk menyesuaikan diri.
C. Tingkat rasionalitas organisasi
Berhubungan dengan:

-Tindakan rasional oleh manajer
-Sangat dipengaruhi oleh informasi
-Kemampuan mengolah informasi
-Kemampuan mengambil keputusan yang tepat berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan

Asumsi:
Semakin tepat dalam pemilihan tindakan orgns akan semakin menunjang efektifitas


Lingkungan kerja dan tingkah laku individu
Lingkungan = iklim organisasi = kepribadian

Iklim organisasi berhubungan dengan:
-Persepsi, seringkali bukan iklim yang sebenarnya
-Dapat menentukan tingkah laku para pekerja
-Iklim individu dan iklim kelompok
-Berhubungan dengan kepuasan kerja, prestasi kerja, keikatan kerja
-Tidak ada iklim yang terbaik yang penting iklim yang tepat bagi tujuan organisasi
-Iklim menjadi penting bagi pencapaian tujuan organisasi, terutama bila produktivitas dipengaruhi oleh manusia bukan mesin

10 dimensi iklim organisasi
1.Struktur tugas (metode dalam penyelesaian tugas)
2. Hubungan imbalan – hukuman
3.Tekanan pada prestasi
4.Tekanan pada latihan dan pengembangan
5.Keamanan versus resiko
6.Keterbukaan versus ketertutupan
7.Status pekerja yang jelas
8.Perasaan pekerja/semangat kerja/tempat kerja yang baik
9Dukungan terhadap pekerja.
10.Kompetensi dan keluwesan organisasi secara umum

Iklim organisasi:
-Terbuka-tertutup
-Luwes-kaku
-Dinamis-rutin-statis

3. Karakteristik Pekerja
Keterikatan pada organisasi
-Ketertarikan
-Kemantapan kerja
-Keikatan

Prestasi kerja
-Motivasi, tujuan, dan kebutuhan
-Kemampuan
-Kejelasan peran

Keterikatan pada Organisasi.
Pengertian:

Keterikatan secara formal pada organisasi diukur dengan tingat perpindahan pekerja, kemangkiran
Keikatan (komitmen)
- ketertarikan pada tujuan, nilai-nilai
- keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi
- kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin bagi kepentingan organisasi
- kepercayaan dan menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi



Pengaruh variabel EO terhadap iklim:
Struktur organisasi – iklim?


Formalisasi yang ketat -> kaku
Desentralisasi -> saling percaya, bertanggung jawab, terbuka.
Unit kerja yang besar -> individual, kaku, tertutup


Pengaruh teknologi terhadap iklim:
Teknologi yang rutin -> berpijak pada aturan/kaku, kreativitas rendah, statis
Teknologi yang dinamis -> komunikasi yang terbuka, memberi kepercayaan pada bawahan/desentralisasi, luwes.


4. Kebijakan dan Praktek Manajeme
n
-Penyusunan tujuan strategis
-Sumber daya
-Menciptakan lingkungan prestasi
-Proses-proses komunikasi
-Kepemimpinan
-Pengambilan keputusan
-Inovasi
-Adaptasi organisasi